“ If you can change your mind, you can change your life “
- William James-
|
Ekspedisi tujuh puncak gunung di Indonesia? Siapa sih yang nggak mau! Saya, sebagai pendaki abal-abal aja kepingin bisa mendaki ke-tujuh puncak tertinggi di Indonesia. Apalagi yang beneran pendaki, sudah pasti menjejakkan kaki dan mengibarkan berndera di puncak tertinggi, menjadi bagian dari mimpi mereka.
Semua berawal dari mimpi...
Saya pernah memiliki mimpi mendaki ke Semeru
dari bangku sekolah menengah, dan baru tercapai ketika saya duduk di
bangku kuliah. Kemudian menuliskan cerita perjalanannya di blog ini
dengan judul Memorable Trekking Semeru 2013
dan membuat trafficnya menjadi naik drastis. Sehingga dari sana, saya
mulai giat menulis kembali, beriringan dengan semakin rajinnya saya
melakukan perjalanan dan pendakian ke gunung-gunung di pulau Jawa.
first summit saya, 18 tahun. |
Memang benar kalau mendaki itu membumikan hati, namun ia melangitkan pikiran. Semakin
sering saya mendaki, semakin tinggi saya bermimpi. Kali ini saya
bermimpi merayakan ulang tahun di puncak gunung tertinggi di Lombok,
Gunung Rinjani.
Sembilan belas tahun di Puncak Rinjani adalah pengalaman yang luar
biasa. Sepulangnya dari sana, saya membuat cerita yang tak
tanggung-tanggung jumlahnya. Lebih dari seratus halaman Ms. Word
berhasil saya ketik dalam kurun waktu satu bulan. Sempat bimbang akan
diapakan tulisan tersebut. Mau dikirim ke penerbit, namun tulisan saya
lebih cocok dipublikasikan di blog. Maka saya membuat sebuah Series
dengan judul Rinjani Mountain 2013 - The Series.
Dan betapa terkejutnya saya ketika statistik blog tembul dua puluh ribu
viewer dalam sebulan. Bagi seorang blogger abal-abal seperti saya,
tentu saja saya kaget. Ditambah lagi seorang editor yang tertarik dengan
cerita Rinjani saya tersebut. Namun sayang, hingga saat ini, naskah
saya tak kunjung selesai. Ternyata, nge-blog lebih mudah daripada
menulis buku.
puncak gunung tertinggi saya yang kedua. |
19 tahun di Rinjani |
Kecintaan saya mendaki sampai saat ini masih terus berlanjut. Walau saya
tahu betul kalau saya bukan seorang mapala yang pandai dan mengerti
dasar-dasar pendakian. Saya hanyalah seorang penikmat alam yang senang
bercerita melalui tulisan. Itu saja cukup menjadikan alasan untuk saya
mengapa mendaki.
Sempat terbersit keinginan merayakan ulangtahun ke duapuluh di Kerinci,
namun saya masih belum siap. Maka saya mengubah rencana ke Kerinci
menjadi ke Argopuro, gunung dengan trek terpanjang se-pulau Jawa.
Kerinci bisa lain waktu, pikir saya waktu itu. Namun malah
menjadi hutang yang harus segera dilunasi. Mengapa segera? Karena usia
saya yang semakin tua dengan kesibukan yang semakin padat ditambah lemak
di perut yang semakin menyulitkan saya mendaki gunung. Tak hanya
Kerinci, kelak saya juga ingin ke Puncak gunung tertinggi di pulau besar
yang ada di Indonesia selain Semeru dan Rinjani. Masih ada Gunung Bukit
Raya di Kalimantan, Latimojong di Sulawesi, Binaiya di Maluku, dan
Cartensz di Papua.
Masih ada lima puncak gunung tertinggi, yang menunggu untuk didaki.
Masih banyak mimpi yang harus diraih.
Seperti mimpi Cumit, Jogie, Anes, Ivan, Jonka, dan Begeng yang merupakan
sekelompok anak muda pekerja film dan aktivis lingkungan. Mereka tergabung dalam Aksa 7 Artspedition.
Saat ini mereka sedang dalam perjalanan membuat film yang bercerita
tentang ekspedisi menjelajahi Nusantara dan tujuh puncak gunung
tertinggi di tujuh pulau besar yang ada di
Indonesia, yaitu gunung-gunung yang sudah saya sebutkan di atas tadi.
Konsep dari film ini yaitu tujuh orang membawa tujuh kamera, mendaki tujuh gunung tertinggi yang
tersebar di tujuh pulau terbesar nusantara. Mereka akan merekam ekspedisi ini dari sudut
pandang masing-masing, disatukan dan diolah menjadi satu buah film. Setiap orang dibebaskan untuk mengambil gambar apa saja,
tentang apa saja, selama sesuai tema.
Tema dari film ini adalah 'aku', diangkat dari
kata-kata “It is not the mountain we conquer, but ourselves” yang
diutarakan Edmund Hillary, orang pertama yang berhasil menaklukkan Everest.
Setiap orang diminta memaknai 'aku' dan mempersiapkan konsep pengambilan gambar dan suara sesuai tema
tersebut. Berikut teaser film mereka yang merupakan simulasi di Gunung Raung.
Loh, teamnya kan cuma ber-enam? Kok di film bisa bertujuh?
Iya, jadi satu orang lagi bakalan ada bintang tamu seperti artis-artis petualang gitu. Bakalan ciamik banget deh film-nya! Nah, demi mendukung film ekspedisi dan pembuatan film tersebut, Torean dan Arkananta membuat produk kaos Limited Edition edisi Aksa 7. Hasil penjualanya akan digunakan untuk membantu pembuatan film tersebut. Seperti project kegiatan mereka yang sudah dipublish di wujudkan.com.
Sumber : http://www.menujujauh.com/
Bagus sekali
BalasHapusHebat untuk para 7 aksa
BalasHapus